BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini, banyak
bangunan yang berdiri megah, kokoh, dan indah. Seiring berkembangnya zaman,
bahan bangunan yang digunakan pada bangunan modernpun semakin berkembang. Di
Indonesia, perkembangan ini sudah sangat terlihat jelas. Seperti rangka atap
yang digunakan pada rumah-rumah modern sudah menggunakan baja dan baja ringan. Baja
dan baja ringan dipilih oleh masyarakat karena di Indonesia sudah sulit
ditemukan kayu yang berkualitas baik. Selain itu, penggunaan baja dan baja
ringan ini dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Maka, tak asing bila sekarang di Indonesia mudah sekali ditemukan took
yang menjual baja dan baja ringan.
B.
Maksud
dan Tujuan
Maksud dibuatnya makalah ini tidak lain untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan mengenai baja dan baja ringan dan untuk
memberikan informasi tentang pembuatan baja untuk mengetahui kegunaan baja.
Kemudian untuk memberi informasi keunggulan baja dan kelemahan baja.
Tujuannya agar kita mengenal jenis-jenis baja dan baja
ringan yang biasa digunakan di indonesia ini serta mengenal bahan pokok untuk
struktur suatu bangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Baja
1.
Definisi
Baja
Baja adalah logam
paduan, logam besi
sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor,
sulfur,
silikon,
dan sebagian kecil oksigen, nitrogen
dan aluminium.
Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik
antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel,
krom,
molybdenum,
boron,
titanium,
vanadium
dan niobium.
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis
kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom
besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak
digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
2.
Jenis
Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan
atas 2 jenis yaitu :
1)
Baja
karbon (Carbon steel)
Baja karbon dapat terdiri atas :
·
Baja karbon rendah (low
carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel
(0,05 % – 0,30% C
) Sifatnya mudah ditempa dan
mudah di mesin.
Penggunaannya:
- 0,05 % – 0,20 % C : automobile
bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
- 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts,
bolts, forgings, bridges, buildings
·
Baja karbon menengah (medium
carbon steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja
karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
-
0,30
% – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
-
0,40
% – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
-
0,50
% – 0,60 % C : hammers dan sledges
·
Baja karbon tinggi
(high carbon steel) tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas
dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan:
screw drivers, blacksmiths hummers,
tables knives, screws,
hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass
and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel,
wire drawing dies, fine cutters
2)
Baja
paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur
yaitu:
·
Untuk
menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
·
Untuk
menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
·
Untuk
meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
·
Untuk
membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan
menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
·
Low
alloy steel,
jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
·
Medium
alloy steel,
jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
·
High
alloy steel,
jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan
juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus yaitu:
·
Baja Paduan Khusus (special
alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau
lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum tungsten dan vanadium.
Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan
merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan
ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
·
High Speed
Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong
seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut
High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut
dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya:
Baja dengan
sifat fisik dan kimia khusus:
·
Baja
tahan garam (acid-resisting steel)
·
Baja
tahan panas (heat resistant steel)
·
Baja
tanpa sisik (non scaling steel)
·
Electric
steel
·
Magnetic
steel
·
Non
magnetic steel
·
Baja
tahan pakai (wear resisting steel)
·
Baja
tahan karat/korosi
Dengan
mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:
·
Baja
karbon konstruksi (carbon structural steel)
·
Baja
karbon perkakas (carbon tool steel)
·
Baja
paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
·
Baja
paduan perkakas (Alloyed tool steel)
·
Baja
konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
3.
Profil
Baja dan Kegunaannya
Beberapa standar konstruksi Indonesia menggunakan Baja
Profil. Kebutuhan konstruksi secara permanen, kokoh, dan stabil secara kualitas
menjadi prioritas utama terselenggaranya pembangunan yang mapan, dan menjadi
dasar misi utama proyek-proyek pembangunan konstruksi milik pemerintah. Berikut
adalah jenis bahan baja utama yang biasa dipakai di Indonesia sesuai kebutuhan
konstruksi.
· Wide
Flange ( WF )
Besi
WF biasa digunakan untuk: balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord
member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll. Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB,
UC, balok H, balok I, balok W.
· U
Channel ( Kanal U , UNP )
Penggunaan
UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif
lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
· C
Channel ( Kanal C, CNP )
Biasa
digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang
memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka
komponen arsitektural. Istilah
lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
· RHS
(Rectangular Hollow Section) – cold formed ( Hollow Persegi )
Pengunaan:
komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support
ornamen-ornamen non struktural.
Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil
Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil
· SHS
(Square Hollow Section) – cold formed ( Hollow Kotak )
· Steel
Pipe ( Pipa Baja, Pipa Hitam, Pipa Galvanis, Pipa Seamless, Pipa Welded )
Penggunaan : bracing (horizontal dan
vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap), kolom arsitektural,
support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya yang silinder
mempunyai nilai artistik) Istilah lain : steel tube, pipa hitam, pipa galvanis.
4.
Sifat
Baja
Sifat baja pun
berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang dibuat dan dibentuk. Dalam
penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan campuran untuk tujuan khusus.
Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang berlainan.semakin
tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi :
· Kekuatan
tanknya bertambah
· Sifat
regan berkurang
· Kekerasannya
bertambah, juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum 1,7% karbon.
· Titik
cair berkurang misal 0% karbon titik cair 1539oc 17% karbon titik
cair 1380oc
Baja mudah sekali
berkarat oleh panas maupun lembab. Maka baja untuk transmisi harus dilapisi
untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan kawat dimasukkan ke dalam oksida tembaga
di atas. Karena baja tidak memiliki daya hantar yang baik, maka untuk kabel
transmisi di atas tanah biasanya hanya berfungsi sebagai penguat.Selain sifat
ini adapun sifat khas baja:
· Keras,
kuat, awet
· Sifat
magnetnya kuat
· Koefisien
muai rendah
· Tahan
terhadap tekanan/beban
· Tahan
terhadap asam
· Tahan
karat
5.
Proses
Pembuatan Baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan
baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan
logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
1)
Proses Konvertor
Terdiri
dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke samping.
Sistem kerjanya adalah sebagai berikut:
·
Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
·
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku
baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
·
Kembali ditegakkan.
·
Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm
dihembuskan dari kompresor.
·
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan
untuk mengeluarkan hasilnya.
· Proses Bassemer (asam)
· Proses Thomas (basa)
Lapisan
dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium
karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang
mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn
dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
2)
Proses Siemens Martin
Menggunakan
sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah:
a.
Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur
dapur
b.
Sebagai Fundamen/ landasan dapur
c.
Menghemat pemakaian tempat
Bisa
digunakan baik besi kelabu maupun putih,
· Besi
kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
· besi
putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)
3)
Proses Basic Oxygen Furnace
·
Logam cair dimasukkan ke ruang baker
(dimiringkan lalu ditegakkan)
·
Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan)
dengan tekanan 1400 kN/m2.
·
ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk
menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
·
BOF menggunakan O2 murni tanpa
Nitrogen
·
Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
·
Tidak perlu tuyer di bagian bawah
·
Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu
daripada karbon
·
Biaya operasi murah
4)
Proses dapur listrik
Temperatur
tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan
:
·
Mudah mencapai temperatur tinggi dalam
waktu singkat
·
Temperatur dapat diatur
·
Efisiensi termis dapur tinggi
·
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan
pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
·
Kerugian akibat penguapan sangat kecil
5)
Proses dapur kopel
Mengolah
besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Prosesnya
adalah sebagai berikut:
·
Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap
cair.
·
Bahan bakar(arang kayu dan kokas)
dinyalakan selama ± 15 jam.
·
Kokas dan udara dihembuskan dengan
kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
·
Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 –
15 % ton/jam dimasukkan.
·
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang
pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S
ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi:
Gas CO yang dikeluarkan melalui
cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.
6)
Proses dapur Cawan
·
Proses kerja dapur cawan dimulai dengan
memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
·
Kemudian dapur ditutup rapat.
·
Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang
memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
·
Baja cair tersebut siap dituang untuk
dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang
diperlukan
6.
Keuntungan
dan Kerugian Menggunakan Baja
· Kelebihan
Baja sebagai Material Struktur
Jika kita menyimak
bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan
lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan
pemasangan, dan sifat baja lainnya.
1)
Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per
satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat
penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan
kondisi tanah yang buruk.
2)
Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak
terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang.
3)
Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi
perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum
Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang
baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton
bertulang.
4)
Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan
baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.
5)
Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai
sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap
beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami
pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur
terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai
kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis
bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil
mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang
bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang
tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh
lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat
beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat
digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6)
Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang
liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat
terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat
material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa
menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan
lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan
kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup
besar disebut toughness.
· Kelemahan
Baja sebagai Material Struktur
Secara umum baja mempunyai kekurangan
seperti:
1)
Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan
terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga
perlu dicat secara periodik.
2)
Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar
tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga
merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran
pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu
diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam
Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
3)
Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan,
semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah
disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika
digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
4)
Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika
mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan
jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
5)
Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan
kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan
konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat
rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada
kapal Titanic).
7.
Ukuran
Baja dalam Perdagangan
B.
Baja
Ringan
1.
Definisi
Baja Ringan
Penggunaan struktur baja ringan dalam
dunia konstruksi saat ini telah berkembang dengan pesat. Sesuai dengan namanya,
struktur baja ringan tersusun dari batang-batang baja profil yang relatif lebih
ringan dibandingkan batang baja pada umumnya. Baja profil ini mempunyai
ketebalan yang relatif tipis. baja ringan adalah baja bermutu tinggi yang
ringan dan tipis, namun fungsinya setara baja biasa. Baja ringan proses
pembentukanya setelah dingin (cold form steel). Baja ringan mudah dirakit dan
di buat konstruksi. baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik tinggi yaitu
sekitar 550 MPa, sedangkan baja biasa hanya sekitar 300 Mpa.
2.
Kegunaan
Baja Ringan
Baja
ringan dapat dipakai untuk bangunan antara lain:
·
Rangka
atap baja ringan
Pemakaian
rangka atap baja ringan untuk rumah sudah banyak dipakai. Di
perumahan-perumahan real estate saat ini hampir semuannya memakai baja ringan
untuk rangka atap rumah yang mereka bangun. Baja ringan yang dipakai biasanya
jenis galvanis atau galvalume/zincalume. Pemakain rangka baja ringan ini
mempercepat pekerjaan dan kualitas atap jadi lebih bagus Dan atap tahan
terhadap rayap dan masih banyak keunggulan lain dari rangka atap baja ringan.
·
Rangka
atap pergola
Pemakaian
rangka atap baja ringan untuk pergola mempertimbangkan bahwa dengan memakai
baja ringan maka perawatan untuk pengecatan jadi berkurang. Sebab baja ringan
tahan karat dan tidak perlu dilakukan pengecatan sehingga biaya mantenen jadi
hemat/murah.
·
Rangka
partisi dinding
Dahulu
untuk rangka partisi orang cenderung memakai rangka hollo atau kayu akan tetapi
material ini mempunyai kelemahan antara lain hollo semakin lama dapat berkarat
sedangkan kayu dapat termakan oleh rayap.
·
Struktur
dinding.
Baru-baru ini rangka baja ringan juga di pakai untuk
struktur bangunan baik itu struktur permanen yang dipakai untuk bangunan dua
lantai atau struktur bangunan satu lantai. Pemakaian rangka baja ringan untuk
struktur banyak dipakai di Aceh untuk program bantuan bangunan penanggulangan
korban sunami. Pembangunan rumah rangka baja ringan ini di aceh dilakukan
secara massal. Pertimbangan memakai bahan ini adalah pembangunannya cepat
selesai sehingga segera dapat dihuni oleh korban sunami.
Dengan
beraneka fungsi tersebut rangka baja ringan semakin dicari oleh masyarakat
untuk bahan bangunan menggantikan bahan kayu. Dengan memakai baja ringan maka
pencanangan pemerintah tentang Go Greend dapat diwujudkan yaitu illegal logging
berkurang dan ditemukannya alternative bahan lain yaitu rangka baja ringan.
3.
Jenis
Baja Ringan
Galvalum merujuk
pada material baja dengan pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc,
terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur
seng/zink dan 1,5% unsur silikon.
Material Baja
Ringan Galvalume inilah yang popular dengan sebutan ZINCALUME®, salah satu
merek dagang Bluescope Steel Ltd, Perusahaan pioneer produsen baja ringandengan
lapisan Zinc dan Aluminium.
Sifat Aluminium
yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras menjadikan kombinasi
dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat, kuat dan lebih ringan dibandingkan
dengan Galvanis. Bahkan beberapa referensi menyatakan bahwa Baja Ringan
ZINCALUME® memiliki ketahanan karat/korosi mencapai 4 kali lipat dibanding baja
berlapis Galvanis.
·
Galvanis ,Kuat, murah dan biasa digunakan
untuk bahan atap logam tradisional.
·
Alumunium, Walaupun tahan karat, tetapi
alumunium memiliki kelemahan yaitu harga yang sangat mahal,
sehingga tidak cocok untuk dijadikan bahan baku atap logam.
·
Zincalume adalah campuran dari Seng
dan Alumunium, bahan baku jenis ini yang sering digunakan untuk pembuatan metal
roof
4.
Proses
Pembuatan Baja Ringan
Bahan dasar baja
ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri
dari elemen-elemen yang persentase maksimum selain bajanya adalah:
·
1,70%
Carbon
·
1,65%
Manganese
·
0,60%
Silicon
·
0,60%
Copper
Untuk baja tipis
atau baja ringan, proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin atau Cold
Forming dan hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam
pembentukan ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode
pembentukan yang biasa dilakukan adalah:
· Press Brake
Proses pembentukan press-brake
dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke dalam alat ini dan
ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap hingga menjadi bentuk yang
diiingkan. Kelebihan dari
proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat sesuai keinginan selama alat atau
tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang moderen yang terkomputerisasi, mesin
press-brake sudah menjadi mesin CNC dengan adanya lengan penahan yang akan
bergerak sesuai dengan bentuk yang telah di-masukkan ke dalam program. Mesin
baru ini juga telah dilengkapi anti-crowning sehingga bentuk profil yang
panjang tidak akan melengkung akibat proses penekukan.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya.
· Roll Forming
Proses roll forming dilakukan dengan
melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll hingga produk yang diinginkan
tercapai. Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi sehingga
dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya.
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya.
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.
· Punching
Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive. Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga.
Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive. Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga.
5.
Keuntungan
dan Kerugian Menggunakan Baja Ringan
· Keunggulan
Baja Ringan
1)
Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul
di setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja
lainnya.
2)
Konstruksi stabil dan aman
3)
Menggunakan tumpuan sendi dan roll
4)
Prefabrikasi perkomponen
5)
Tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan
kelembaban
6)
Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau
beton yang berat
7)
Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur
8)
Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat
pengerjaannya
9)
Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda
10)
Pemilihan bentang: 6 m – 8 m (bentang kecil), 8 m – 10
m (bentang menengah), 10 m – 12 m (bentang besar)
11)
Lebih dari 12 m (bentang khusus)
12)
Tersedia material dengan galvalume, zincalume
dan galvanize
· Kelemahan
Baja Ringan
1)
Tidak boleh sembarang dipotong & disambung.
2)
Tidak cocok untuk diekspos, karena sistem rangkanya
yang cukup rumit.
3)
Kelemahan disatu sisi akan mempengaruhi seluruh konstruksi
atap.
4)
Karena rangka atap baja ringan tersusun dari batang
yang berdinding tipis, maka mudah mengalami tekuk lokal.
5)
Kekuatan torsi relatif lemah, karena center of
grafity tidak berhimpit dengan shear center
Tips memilih rangka atap baja ringan yang baik, harus berpatokan pada
banyak hal dan ketelitian sebelum membeli sangat diperlukan. Carilah informasi
sebanyak-banyaknya atau paling tidak mampu memberi pertimbangan kuat sebelum
memutuskan pilhan.
·
Perhatikan dengan seksama produsennya. Apakah kredibel
dalam menyediakan jasa pemasangan rangka atap baja ringan.
·
Mintalah informasi ukuran/dimensi Rangka utama/”C
channel” dan bahan reng yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan C
channel , semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka
tersebut. Semakin kecil dan tipis ukuran/dimensi C channel, semakin kecil pula
kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap.
·
Mintalah Informasi ketebalan lapisan anti karat yang di
gunakan. Harus sesuai dengan ketentuan yg berlaku:Galvanis: yaitu
pelapisan dengan dengan Zinc (seng) saja dengan minimum pelapisan
180gr/m2. Misal produk dari produsen essar truss dan karang pilang truss
mempunyai pelapisan 220 gr/m2. Berarti sudah sudah diatas ambang batas yg
disyaratkan .Galvalum: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc
dan aluminium saja dengan minimum pelapisan 150gr/m2. komposisinya tergantung
dari produsen yg memproduksinya.
·
Periksa apakah software desain memiliki sertifikasi /
rekomendasi dari badan konsultan atau lembaga konstruksi terpercaya tertentu.
·
Tanyakan dan periksa kualifikasi tukang pemasang.
·
Minta rekomendasi dari pihak-pihak yang mengerti
industri konstruksi.
6.
Proses
Pelaksanaan Pemakaian Baja Ringan
Pemasangan kuda-kuda bajaringan
diatas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalok) harus dilaksanakan secara
benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan
persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah :
· Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur
(dynabolt) pada kedua tumpuannya.
· Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalok.
· Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda-kuda rata.
· Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
· Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
· Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan
pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan
diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
·
Dipasang langsung diatas ring balok.
·
Dipasang diatas ring balok dengan perantara wall-plate. Penggunaan
sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena
tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalok,
jika ring balk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman
dynaboltyang tertanam didalam ring balk menjadi berkurang. Selain itu, juga
terdapat ruang kosong didalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan
kuda-kuda menjadi kurang stabil.
7.
Ukuran
Baja Ringan dalam Perdagangan
8. Harga Satuan Baja Ringan
No
|
Produk
|
Bentuk Profil
|
Harga per 6m
|
Keterangan
|
1
|
truss baja ringan
tangguh
dari
biouscope
steel
|
C
|
Rp. 73.000,-
Rp.
70.000,-
|
Tebal 0,75mm,
tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 0,7mm, tinggi
7,5mm, lebar 3,5cm
|
2
|
Truss baja ringan
Alfa
prima
|
C
C
C
|
Rp. 72.000
Rp. 69.000
Rp. 65.000
|
Tebal 0,75mm,
tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
Tebal 0,7mm, tinggi
7,5mm, lebar 3,2cm
Tebal 0,65mm,
tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
|
3
|
Truss Baja Ringan taso
|
C
|
Rp. 76.000
Rp. 86.000
Rp. 118.000
|
Tebal 0,75mm,
tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 80mm, tinggi
7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 80mm, tinggi
7,5mm, lebar 3,2cm
|
4
|
Truss Baja Ringan essar
|
C
|
Rp. 75.000
Rp. 125.000
|
Tebal 0,7mm, tinggi
7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 1mm, tinggi
8,5mm, lebar 4 cm
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat kita simpulkan bahwa baja
memiliki bermacam-macam jenis dan kegunaannya di dalam kontruksi
bangunan, oleh karena itu banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat
memudahkan pekerjaan, anti
rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel
dan, bebas biaya pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang
tinggi, disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan
terhadap gaya desak.
B. Saran
Perkembangan zaman
mempengaruhi perkembangan manusia untuk perkembangan kearah yang lebih baik dan
menuntut setiap bangsa untuk berusaha maju.begitu pula pada perkembangan baja,
dimana penggunaan baja mempengaruhi pada konstruksi bangunan disetiap pelosok.
Oleh sebab itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain, karena
dengan menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Amanto, H.
dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan. Jakarta, Bumi Aksara.
Benner,
B.J.M.1985. Ilmu pengetahuan bahan, Jakarta:Bhatara Karya Aksara
Klasifikasi
Baja.http://repository.upi.edu/operator/upload/sfis0608682chapter2.pdf
Construction
Material, their Nature and Behavior. Edited by.J.M. ILLSTON, E&FN Spon An
Imprint of Chapman& Hall.
• Structure,
Daniel L. Schoedeck
• Konstruksi
Baja, Podma
Terima kasih info baja ringan nya, sangat membantu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIJIN COPAS, UNTUK MAKALAH. ARSITECTURE PELITA BANGSA
BalasHapusWarna baja umumnya hitam tapi bisa di cat atau coating sehingga lebih menarik
BalasHapusKami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com
makasih infonya
BalasHapusjangan lupa kunjungi laman https://ppns.ac.id/# dan https://blog.ppns.ac.id/tl/anantarizki/ makasih
BalasHapusjual-self-loader-di-surabaya-0821-3824-0007
jual-pipa-hdpe-murah-0813-8320-4826
distributor triplek berkualitas
distributor semen surabaya
Harga Besi WF 200 2021
seng gelombang merk gajah
Butuh Jasa Pengiriman Barang Import?
BalasHapusHp/Wa : 0812 9474 2145
Mr. Basir
https://www.jasaimportbarang.com/info/jasa-pengiriman-barang-import-jasa-ekspedisi-barang-import-dari-china-jasa-import-barang
C Channel ( Kanal C, CNP )
BalasHapusBiasa digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas terdekat