Minggu, 01 Januari 2017

PONDASI DAN SLOOF

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Perkembangan bindang kontruksi bangunan kini semakin pesat dan menjadi sangat kompleks karena membutuhkan biaya serta perhatian yang sangat besar dalam pengelolaan waktu dan sumber daya yang lebih baik lagi. Pembangunan konstruksi bangunan di Indonesia telah berkembang dengan pesat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, terutama di kotakota besar yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap sarana dan prasarana, khususnya bangunan rumah tinggal. Dimana bagian yang terpenting dalam suatu konstruksi bangunan adalah pondasi. Pondasi yang digunakan yang baik adalah pondasi yang sesuai dengan dondisi tanah atau jenis tanah yang ada ditempat kita yang akan didibangun suatu bangunan.
Pondasi adalah bagian yang terpenting dalam suatu bangunan yang berfungsi untuk menahan beban yang ada diatasnya apabila pondasi yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi tanah maka bangunan yang diatasnya tidak akan stabil dan dapat mengalami kerusakan. Dan kelompok kami mendapatkan amanah untuk membuat laporan tentang macam macam pondasi yang biasa digunakan diindonesia dan menggambarkan pondasi batu kali beserta denah pondasi batu kali.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Jenis pondasi apa saja yang biasa digunakan?
2.      Apa saja Bagian-Bagian Pondasi Lajur Batu Kali?
3.      Apa yang dimaksud Pondasi setempat ?
4.      Apa Fungsi Sloof Pada Pondasi?
5.      Bagaimana Contoh gambar denah pondasi dan detail pondasi Bangunan Tidak Bertingkat ?

1.3    Batasan Masalah
1.      Hanya membatasi Jenis pondasi apa saja yang biasa digunakan.
2.      Hanya membatasi  Bagian-Bagian Pondasi Lajur Batu Kali.
3.      Hanya membatasi  Apa yang dimaksud Pondasi setempat .
4.      Hanya membatasi  Fungsi Sloof Pada Pondasi.
5.      Hanya membatasi  Contoh gambar denah pondasi dan detail pondasi Bangunan Tidak Bertingkat ?
1.4    Tujuan membuat laoran
1.      Untuk pembelajaran dikelas
2.      Memberikan informasi ilmu yang didapat dari luar perkuliahan untuk diberitahukan kepada sesama mahasiswa dikelas







BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengenalan Pondasi
1.      Definisi Pondasi
            Merupakan bagian dari suatu sistem struktur yang berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur bagian atas ke lapisan tanah bagian bawah tanah mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan tanah (settlement) yang berlebihan.

2.      Jenis berdasarkan kedalaman:
1.      Pondasi dangkal
Pondasi yang kedalamannya masih dekat dengan permukaan tanah.
2.      Pondasi dalam
Pondasi yang kedalamannya cukup jauh dari permukaan tanah.
3.      Daya Dukung Pondasi
·         Daya dukung tanah merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan Pondasi beserta struktur di atasnya.  Daya dukung tanah yang diharapkan untuk mendukung Pondasi adalah daya dukung yang mampu memikul beban struktur, sehingga Pondasi mengalami penurunan yang masih berada dalam batas toleransi.
·         Tanah memiliki sifat untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan gesernya apabila mendapat tekanan berupa beban.  Apabila beban yang bekerja pada tanah Pondasi telah melampaui daya dukung batasnya, tegangan geser yang ditimbulkan di dalam tanah melampaui ketahanan geser Pondasi, maka akan terjadi keruntuhan geser pada tanah Pondasi.
·         Tujuan dari analisis daya dukung adalah untuk mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban Pondasi dan struktur di atasnya.  Daya dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan.
·         Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan Pondasi adalah:

a)      Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya daya   dukung harus dipenuhi.
b)      Penurunan Pondasi harus masih dalam batas-batas nilai yang ditoleransikan.  Khusus untuk penurunan tak seragam (differential settlement) harus tidak mengakibatkan kerusakan struktur.
Persamaan-persamaan daya dukung yang berkaitan dengan sifat-sifat tanah, umumnya dibagi menjadi dua klasifikasi tanah, yaitu:
a)      tanah berbutir kasar (granular soil)
Contoh tanah berbutir kasar adalah tanah pasir.  Salah satu  parameter penting tanah pasir adalahsudut geser dalam,  f. (internal friction)
b)      tanah berbutir halus (cohesion soil)
Contoh tanah berbutir halus adalah tanah lempung (clay)  dan tanah lanau (silt). Parameter penting yang ada pada  tanah ini adalah nilai kohesi tanah, c.
Asumsi Terzhagi dalam menganalisis daya dukung :
·         Pondasi memanjang tak terhingga
·          di dasar Pondasi dianggap Homogen
·         Berat tanah di atas Pondasi da.at diganti dengan beban terbagi rata sebesar q = D x g, dengan D adalah kedalaman dasar Pondasi, g adalah berat volume tanah di atas dasar Pondasi.
·         Tahanan geser tanah di atas dasar Pondasi diabaikan.
·         Dasar Pondasi kasar.
·          Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
·         Baji tanah yang terbentuk di dasar Pondasi dalam keadaan elastis dan bergerak bersama-sama dengan dasarnya.
·          antara sisi baji dengan dasar Pondasi membentuk sudut sebesar sudut gesek dalam tanah f.
·         Berlaku prinsip super posisi.
Ada beberpa faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah yaitu:
1.      Pengaruh Bentuk Pondasi
Terzhagi memberikan pengaruh factor bentuk terhadap daya dukung ultimit yang didasarkan pada analisis Pondasi memanjang, yang diterapkan pada bentuk Pondasi yang lain:
a)      Pondasi bujur sangkar:
q.U = 1.3 c.NC +.oNQ+ 0,4. g.B.Ng
b)      Pondasi lingkaran:
q.U = 1.3 c.NC +.oNQ+ 0,3. g.B.Ng
c)      Pondasi empat persegi panjang:
q.U = c.NC (1+0.3 B/L) + .oNQ + 0,5. g.B.Ng (1-0.2 B/L)
2.      Pengaruh Air Tanah
Daya dukung tanah dipengaruhi oleh Berat Volume Tanah.  Berat volume tanah sendiri dipengaruhi oleh kadar air dan kedudukan air tanah.
Bila letak air tanah sangat dalam dari muka tanah dan nilai jarak air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan lebar Pondasi (z > B), maka:
1.      g yang digunakan pada suku kedua dari persamaan daya dukung adalah gb (berat volume basah) atau gd (berat volume kering)
2.      g yang digunakan pada suku ketiga dari persamaan daya dukung adalah gb (berat volume basah) atau gd (berat volume kering)
Bila letak air tanah berada di atas atau sama dengan dasar Pondasi (dw £ B), maka:
1.      g yang digunakan pada suku ketiga dari persamaan daya dukung adalah g’ (berat volume efektif).  Karena zona geser terletak di bawah Pondasi yang sepenuhnya terendam air
2.      Nilai .o suku kedua pada kondisi muka air ini adalah .o = g’ (Df – dw) + gb.dw
Bila letak muka air tanah berada .ada kedalaman z di bawah dasar Pondasi (z<B), maka:
1.      nilai g .ada suku kedua dari persamaan daya dukung diganti dengan gb bila tanahnya basah, gdbila tanahnya kering.
2.      nilai g .ada suku ketiga menjadi grt karena masa tanah dalam zona geser sebagian terendam air:
grt = g’ +  (gb - g’)
Jika letak muka air tanah berada .ada permukaan tanah (dw = 0), maka:
1.      g yang digunakan .ada suku kedua dari persamaan daya dukung adalah g’ (berat volume efektif).
2.      g yang digunakan .ada suku ketiga dari persamaan daya dukung adalah g’ (berat volume efektif).
4.      Keruntuhan Pondasi
            Dalam keadaan batas dimana keruntuhan akan terjadi, maka akan terbentuk daerah keseimbangan plastis di sekitar Pondasi yang bersentuhan dengan Pondasi.  Suatu daerah keseimbangan plastis tertentu diperkirakan terbentuk dengan pola yang sama, tidak hanya bila Pondasi ditempatkan pada permukaan, tetapi juga pada Pondasi yang dibuat pada galian dalam atau pada bagian ujung tiang pancang.
            Berdasarkan pengujian model yang dilakukan oleh Vesic (1963), keruntuhan Pondasi ada 3 macam:
a)      Keruntuhan geser umum
b)      Keruntuhan geser local
c)      Keruntuhan penetrasi

ü  Tahap 1 (Tanah dalam keadaan elastis)
Ketika beban awal diberikan, tanah di bawah Pondasi turun diikuti oleh doformasi tanah secara lateral dan vertikal.
ü  Tahap 2 (Tanah dalam keadaan plastis)
Pembebanan diberikan lagi.  Baji tanah terbentuk tepat di dasar Pondasi dan deformasi plastis tanah menjadi semakin dominan.  Gerakan tanah pada kedudukan plastis dimulai dari tepi Pondasi.
ü  Tahap 3
Pada tahap ini deformasi bertambah akibat penambahan beban. Deformasi yang terjadi diikuti gerakan tanah ke arah luar yang diikuti penggembungan tanah permukaan.
5.      Distribusi Tegangan Dalam Tanah
Analisis tegangan di dalam tanah dirumuskan berdasarkan asumsi bahwa tanah bersifat elastis, homogen, isotropis, dan terda.at hubungan linier antara tegangan dan regangan:
Apabila penurunan terjadi pada kondisi tan.a drainase, volume konstan dengan =0, maka nilai m yang digunakan adalah 0.5.  Jika pembebanan menyebabkan perubahan volume dengan >0 (contohnya pada proses konsolidasi), maka nilai m<0.
1.      Distribusi Beban Titik
Persamaan untuk penyebaran beban akibat pengaruh beban titik di permukaan (Boussinesq, 1885), adalah Jika faktor pengaruh untuk beban titik teori Boussinesq, didefinisikan sebagai persamaan tegangan vertical dapat dinyatakan:
a)      Beban Terbagi Rata Berbentuk Lajur Memanjang
Tambahan tegangan vertical pada titik A di dalam tanah akibat beban terbagi rata fleksibel yang berbentuk lajur memanjang.
b)      Beban Terbagi Rata Berbentuk Em.at Persegi Panjang
            Tambahan tegangan vertical akibat beban terbagi rata fleksibel berbentuk empat persegi panjang (dari teori Boussinesq), dengan ukuran L dan lebar B, dapat dihitung dengan:
Tambahan tegangan vertical pada sembarang titik di bawah luasan empat persegi panjang dapat ditentukan dengan cara membagi-bagi empat persegi panjang, dan kemudian menjumlahkan tegangan yang terjadi pada tiap-tiap bagiannya.
2.      Metode Penyebaran 2V : 1H
Metode ini dihitung dengan cara membuat garis penyebaran beban 2V : 1H. Q diangga. didukung pyramid yang mempunyai kemiringan sisi 2V : 1H
Cara ini dapat juga digunakan untuk menghitung Pondasi memanjang.  Tambahan tegangan vertical pada Pondasi memanjang.
Skempton (1951) memberikan persamaan daya dukung ultimit Pondasi untuk tanah lem.ung jenuh.  Faktor-faktor yang mempengaruhi perumusan daya dukungnya adalah factor-faktor bentuk dan kedalaman Pondasi:
·         Penurunan
            Penurunan Pondasi dibagi menjadi dua jenis:
1.      penurunan Segera (immediate settlement) penurunan yang terjadi segera setelah beban diberikan pada  tanah.  Biasanya terjadi pada jenis tanah berbutir kasar dan  tanah butir halus yang tak jenuh.
2.      penurunan Konsolidasi.
Penurunan ini memiliki dua taha. yaitu:
·         Konsolidasi primer
            Penurunan yang terjadi karena aliran air yang meninggalkan daerah yang terbebani sehingga terjadi pengurangan volume tanah yang diikuti juga oleh pengurangan kelebihan tekanan  air pori (excess .ore water .ressure).  Besarnya penurunan tergantung dari waktu.
·         Konsolidasi Sekunder
            Penurunan yang terjadi setelah konsolidasi .rimer selesai, dimana tegangan efektif akibat pembebanan telah konstan.
3.      penurunan total
Pondasi bila dirumuskan menjadi:
di mana:  S   = penurunan total
Si  =  penurunan segera (immediate settlement)
SC =  penurunan konsolidasi primer
SS =  penurunan konsolidasi sekunder
















BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengerian pondasi
Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan (settlement) tanah/ Pondasi yang berlebihan. Karena kekuatan dari sub-struktur ini tergantung pada karakteristik tanah pendukungdan pengaruh dari super-struktur, maka struktur pondasi dan lapisan tanah harus diperhitungkan sebagai satu kesatuan.
Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.
1.      Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :
Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.
2.      Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.
3.      Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.


3.2   Penggolongan pondasi

Berdasarkan letak dan posisinya, pondasi digolongkan menjadi 2 jenis :
a. Pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa :
·         Pondasi tapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan.
·         Pondasi menerus (continous footing). Dapat digunakan pada tanah yang seragam.
Ciri-ciri Pondasi menerus adalah : 
• Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;
• Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;
• Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;
• Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.
·         Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan. 
b. Pondasi Dalam (Deep Footing), yang antara lain :
·         Pondasi tiang pancang. Beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul.
·         Pondasi caisson; yaitu macam pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar.Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.

Pada umurnnya Pondasi dangkal digunakan untuk kondisi lapisan tanah keras terletak dekat permukaan, sedangkan Pondasi dalam digunakan apabila lapisan tanah keras jauh dari lapisan permukaan tanah.

3.3  Mengenal Beberapa Jenis Pondasi Bangunan Tidak Bertingkat

Pondasi merupakan satu bagian dari sebuah bangunan yang cukup penting, tanpanya sebuah bangunan tak akan mampu berdiri kuat dan tegak. berikut saya perkenalkan pada agan semua beberapa jenis pondasi.

1. Pondasi Rangkaian Kayu

            Kegunaanya sebagai penopang , penumpu suatu konstruksi atau beban yang ada diatasnya agar konstruksi tersebut posisinya tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, bahan utama tersusun dari rangkaian kayu yang tersusun sedemikian rupa sehingga mampu menahan bebannya. Paondasi rangkaian kayu ini biasa dikombinasikan dengan pondasi umpak tetapi dapat pula langsung menancap ke dalam tanah tanpa ditopang pondasi umpak. Konstruksi Pondasi Kayu biasa digunakan untuk rumah tradisional (rumah panggung), pelabuhan kapal sederhana dan panggung hiburan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigAqfvtEo2nTIxtdx0fLIHOGlnxQnVgatYp0l3psmnhWzyRb9jJinSNvcs5gf-pEA-Uq1WXqJdeQ9_x5HU_dRi5aNncXAjtkPDS7Dxa2lReVR7VI178WwcxTv_MkSX2vnH8pDAHsE3Mnqn/s1600/Pondasi+kayu+3.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpvkTn-pvPSUsFsQqjZHL0b4dqwVuzrAOy8eoNgV7pl61lIRRhXxH9aGiLebiKsAxftVsboupyE9BAGN2faGfz19ERA6fDV-hrPtUmo1VK9L2q8EgwpmipHQe-hFemg5DryEFnoUg0jxqL/s1600/Pondasi+kayu+2.jpg



2. Pondasi Umpak / Telapak (Kiso Daiza Foundation)


Kegunaanya sebagai penopang , penumpu suatu konstruksi atau beban yang ada diatasnya agar konstruksi tersebut posisinya tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, bahan utama tersusun dari Beton ataupun Batu alam. biasa digunakan untuk rumah tradisional (rumah joglo) pondasi ini menumpu setempat pada tiang-tiang joglo dan tidak ditanam ke dalam tanah, jenis pondasi yang diadopsi dari rumah tradisional Jepang ini cukup efektif menahan gempa namun beresiko terjadi pergeseran posisi bangunan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSbTBFTWrhOWKu4XsFVGsr86Wa7qbnpp1OWkAQpHUlVg5VbKAwkSnl0XvnTD31wLhamDhXTx3-c0iFJwcU9rs2hUiNDb6nYC_Pld-q4T9R7NFCWngMRsYtii6RXlfoIWSZuZe-oFMWnLfO/s1600/pondasi+Umpak+1.jpg         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW9Iao9GysUbf8EJTTHJVNXyI_IGqrgItXRA8HsqwZukbtSLUVXP217_FolswCRZmv7HR9ExDl4Qd3QjvG3XZ9BZoiwrpqKZePfYh9YVUCm-OjMflQbrpygYYoLjAj9FNhg_d4gi1DhOJt/s1600/pondasi+Umpak+3.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSgtnUlk1lYHPR4gJ2IP-q1kGtFPzW0fMMcr2MaVd6s8iCgsPA8wrAnNbAEsPhs7NN9vNc_6NoDax_xSqd8HWwpeLE4BqUvwZeLGWuBkX0-XNvhOwnbAgr7KghxEqtFxyaZqvPS0kWxYZ5/s1600/pondasi+Umpak+2.jpg



3. Pondasi Rollag 

Kegunaanya sebagai penopang , penumpu suatu konstruksi atau beban yang ada diatasnya agar konstruksi tersebut posisinya tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, bahan utama tersusun dari pasangan batu bata ataupun batako yang diikat oleh adukan Pasir + PC (semen). cukup sulit untuk mendapatkan gambarnya karena memang pondasi ini jarang digunakan karena dinilai pemasangannya kurang praktis, terlampau rumit dan memerlukan banyak waktu. Pondasi ini banyak digunakan pada bangunan-bangunan tua peninggalan belanda , pada bangunan candi dan archa .
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMqg88ekj5NSA0jDxMWTembbO7mOLHGh9c5opHLE9nRdqgAnbeWPUbrziW5i96aQuVGG41YUflu8442if54trXd3siBONPzlf0NGxuJHNPcXZSHe7e0GHd-y9qfvLsAw8Ghf4yM_Avp5E/s1600/pondasi+Rollag+1.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrUkOhLpWKhvfTcxIwi8bwiIDCiNLNvP6a91wYxbmVnqT9d5XCBJbiz9xzHy9-ytZHaWxiiyUHxNtxaKJRqz1Z9_tTRfYZ_QZZQbN1L2Wgl5kiszz3QSt0JbStcpVseDU0fpqnhVMn4qEf/s1600/pondasi+Rollag+2.jpg        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMt1uX4b51bJrp4E-d9E5vFuGQp860zx-DMBV2HzLRvGvhJ1NItxaoajYp0JxRE5MRn_9Eyv31rj2_879QHPs5IY0TdBibcCyUEkjc9FRQHV8Z_ONwfi_u2rSSC1o_Zvz0OZGkSZwRvaD3/s1600/pondasi+Rollag+3.jpg



4. Pondasi Batu Kali 

Kegunaanya sebagai penopang , penumpu suatu konstruksi atau beban yang ada diatasnya agar konstruksi tersebut posisinya tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, bahan utama tersusun dari batu kali yang diikat oleh adukan Pasir + PC (semen). Saat ini menjadi pondasi yang paling diminati di residence (Perumahan / pemukiman ) negara Indonesia karena kualitasnya yang baik, harga yang relatif murah, mudah dikerjakan dan mudah didapatkan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUaCLq5LC2lNWPUkzTU92USpPspcU6XbWvy2X-sUtJyLSmMXq7wDvvZ3S6lQvaJKLrfk-BOoHce5xtdhRt0AtGTaB2sHrVD8egE7G4jK9wrg5pzkfqZqCeQPvm338VJxKByZBtQsZ1GszN/s1600/Pondasi+batu+kali+3.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUHCxY7L25T2DQuq28l9VCh6JO85QngRm0YYAnnQAGYuBe4y1QWC-FeqF6Kk03PAfxTkxLrJnIVs4n4-9od3b2nIHV-RX5HStBHvifOaJRA0y54Tfu9qxRcaekOBqt03YnYhe-w6oWWqHw/s1600/Pondasi+batu+kali+2.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8UOuu8KXq_OLzofJ-fcIbZPdr_uDac374zjWf0QUtxEauXoBttt7MZuFpPS61pd3eKc8S3evMfE83I2hyGo4vyGDH3QTtWcVcRb8IREAONngQiTNqSraRUooUaYwY6tpHqmjNiatrx-go/s1600/Pondasi+batu+kali+1.jpg           





5. Pondasi Beton Tapak / Foot Plat Foundation

Kegunaanya sebagai penopang , penumpu suatu konstruksi atau beban yang ada diatasnya agar konstruksi tersebut posisinya tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, bahan utamanya adalah beton dengan konstruksi tulangan di dalamnya. Dengan dikombinasikan dengan pondasi batu kali menerus maka Pondasi Foot Plat ini menjadi pondasi setempat yang paling diminati di residence (Perumahan / pemukiman ) negara Indonesia karena faktor kekuatan dan kepraktisan yang baik dalam pengerjaannya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ2k4mHCQuLgTEXH20Cdtrbhk8cQT-EMS2qfU7UYTN-RU6behmwgc4g_CgKKiILyy_I-FonqarNs_PK-LJzfPlhKTrdcLTeYeVdyfU4SSZFPDWiUio9Ytaim9ItGFCCWQE1SzfE0zBfWLg/s1600/Pondasi+beton+Setempat+3.jpg      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN8zjPYEoN4ik7L9WkkmUhXdfwglKqHgbUilSmZtVBCDtNoK_CLw9Kol2p1ioAIL2YTkFk_hVz3Qp3qoS2WCYaWWD7fU0t4ZdZRzpTszE18D33FPRAqo8Hsotv6_eMLZQMcNQlpaZgb8Mg/s1600/Pondasi+beton+Setempat+4.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3hWjlkUHUN2zH35vjQjAJ-cHZ3W1g6yQUwkcOkdn0X7J7W6gSXSIbClng_N4IR0-XYOrVeNfv8ZaqctEFttwWs76qpeO4E4r9L6_FqqSM4lBCWmQW_Jiw_4kwKX1B92eiMd4-T-zlMkfH/s1600/Pondasi+beton+Setempat+2.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC970UA1O4l_WM2aXNsLH8mUJAXhN_2HyyN7vYfEf7z9bj1dkJ33Y5dLCMDyI9ufo0ewm4SFlCz6qPVquSNnoEzDF6zEWjpt43_hfd3Z0oSNgVuFeuJ0nrlwOoHz5vnA_ru23LEFSMQkDp/s1600/Pondasi+beton+Setempat+1.jpg           






3.4 Fungsi Sloof pada pondasi

Sloof adalah sebuah struktur balok yang terletak persis diatas pondasi batu kali. Balok Sloof  ini sangat penting dan mempunyai banyak sekali manfaat . Fungsi utama sloof adalah untuk meratakan gaya/tekanan akibat beban dari atas suatu bangunan ke pondasi dibawahnya dan apabila tambahkan dengan tambahan adukan trasram pada pondasi itu akan menambahkan fungsi dan kegunaan sloof pada pondasi yaitu untuk menahan atau mengantisipasi rembesan air keatas. Dengan adanya sloof ini diharapkan  tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu tempat ,sehingga keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari. Sloof juga berfungsi sebagai pengikat antar pondasi sehingga  tiap tiap pondasi bisa saling membantu ketika terjadi penurunan bangunan. Disamping untuk meratakan beban ,sloof sering kali ditempatkan tepat pada level tanah dan dinding bata diatas lantai bangunan. pada posisi ini sloof berguna untuk mencegah merembesnya air melalui pori pori bata (gaya kapileritas) yang dapat mengakibatkan  dinding menjadi lembab.
Untuk rumah satu lantai biasa dipakai sloof berukuran 12/15   atau 10/15 ,sedang untuk bangunan bertingkat  ukuran sloof  menggunakan ukuran  1/12 L (jarak antar pondasi, sedangkan penulangannya harus dihitung  sesuai dengan gaya yang bekerja pada sloof itu sendiri.
3.5 Gambar detail pondasi batu kali dan denah pondasi

Gambar detail bagian-bagian pondasi batu kali
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLOnmTdVoDrQsxTXBX58qQWaOnwNgH3WjMEDS0epyl2PDnoSIWDuCvDR6mRKSubQZmQ4WUeuR11v34QUaV10s5quoyp1vJ7VVPZ52IGWEb02OSKqimFZjYbb5oPwZ91FaQfnEG7xQ98AUt/s1600/images.jpg
Gambar detail bagian-bagian pondasi batu bata


Gambar Denah Rencana Pondasi



BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
            Pondasi yang biasa digunakan untuk bangunan tidak bertingkat diantaranya Pondasi Rangkaian Kayu, Pondasi Umpak / Telapak (Kiso Daiza Foundation), Pondasi Rollag , Pondasi Batu Kali, Pondasi Beton Tapak / Ceker Ayam (Foot Plat Foundation) .
            Masing - masing pondasi memiliki keguanaan dan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

4.2 SARAN
            Dalam pemasangan pondasi ada hal – hal yang perlu di perhatikan, misalkan memilih pondasi apa yang digunakan sesuai dengan status tanahnya.











DAFTAR PUSTAKA

1.      Sumber dari blog http://sulenk.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diposting tanggal 9 juli 2012 dan didownload tanggal 16 nopember 2014
2.      Sumber dari pdf Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun 2014  didownload 16 nopember 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar